Lapoarn Team kerja sosial di Aceh setelah menyaluarkan bantuan dari WAA

Bantuan diberikan kepada salah seorang anak yatim (fhoto, Oleh Razali Yusuf)


WAA News - Team kerja sosial di Aceh setelah menyaluarkan bantuan yang dikirimkan oleh WAA dari hasil menjul makanan Aceh pada acara Asia Food Festival di Danmark (20-22/06/14) kepada orang-orang yang patut di bantu di beberapa kabupaten kota di Aceh.

Nagan Raya,
Dari Nagara Raya Zulfadhli Anwar melaporkan bahwa bantuan dari World Acehnese Association yang berpusat di Danmark sudah menyerahka kepada sepuluh orang di Desa Cot Kuta Kec. Suka Makmue dan Desa Paya Undan, Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya.

Menurut Zulfadhli salah seorang team kerja sosial di kawasan tersebut meyebutkan, bantuan yang disalurkan dalam bentuk sembako kepada sepuluh orang yang sangat patut di bantu . Ada orang miskin, janda, anak yatim, bilal dan guru nganji sukara. Walaupun bantuan tersebut kecil namun nilainya sangat bermakna bagi para penerima karena mereka langsung bisa menggunakan untuk kebutuhan bahan pokok yang sangat memperihatinkan selama ini.

Aceh Besar
Yuswadi Hasyem, selaku ketuan KSDA ( komunitas solidaritas duafa  Aceh) Banda Aceh dan Aceh besar sudah meyaluarkan bantuan dari aktivis WAA kepada keluarga ibu Sutiah (pesakit) yang masih terbaring di Rumah sakit Cut Mutia.

Pidie
Nurlina, salah seorang team sosial sukarela di desa Blang Malo, Tangse telah menyalurkan bantuan berupa uang kepada tujuh orang anak yatim dan enam orang lanjut usia.

Keadaan dan kondisi kehidupan salah seorang yang lanjut usia pada saat menyerahkan bantuan (fhoto,Diniati)



Pidie Jaya
Diniati Islami, salah seorang aktivis sukarela di Pidi Jaya sudah meyerahkan bantuan berupa uang kepada sepuluh orang miskin yang sangat patut dibantu di Desa Pulo Puep  dan sekitar nya dalam kawasan Kec. Bandar baru Pidie Jaya

Aceh utara
Nurdin dan Ady, team sosial sukarela telah menyaluarkan bantuan sembako di kampung tengah reuba kepada tiga orang yang menurut tinjauan paling miskin di desa tersebut. Kehidupan mereka tahun berganti tahun selalu dalam keadaan paceklik.

Aceh Timur
Razali Yusuf sebagai ketua Achehfuture telah menjalin kerjasama sosial dengan WAA dalam membantu  menyalurkan bantuan berupa uang kepada sepuluh orang. Bantuan yang ditujukan kepada tiga orang santri dan satu orang guru ngaji di dayah Abu Paya Pasi.

Sedangkan di Dusun Tupin Sireen, kampung Meunasah Asan, Kec Madat, Kab Aceh Timur kepada tiga orang miskin dan tiga lagi untuk anak yatim korban konflik yang sekarang masih menuntut ilmu di dayah Abu Panton, yang asal mereka dari kecamatan yang sama.

Berdasarkan analisa dan hasil evaluasi World Acehnese Association terhadap kehidupan masyarakat Aceh pasca sembilan tahun perdamaian Aceh terwujud. Ternyata masih banyak masyarakat Aceh dipedalaman yang minim perhatian oleh pihak pemerintah dalam hal bantuan sosial, padahal di Aceh mempunyai kontor bidang social tetapi masih ada kaum-kaum duafha di Aceh yang belum mendapat bantuan sama sekali. Kan aneh karena mempunyai anggaran setiap tahun !

Maka, WAA yang berpusat di Danmark mengharap kepada pemerintah Aceh untuk kedepan nya lebih peduli lagi kepada masyarakat pedalaman yang patut betul-betul harus dibantu dalam bidang sosial. Apalagi wakil-wakil rakyat Aceh yang baru saja usai pelantikan atau bersumpah untuk mengembankan amanah pada Negara sebagai pelayan rakyat.

Dengan demikian, turunlah kekampung-kampung, dan lihat  kehidupan masyarakat Aceh yang sangat membutuhkan perhatian dan bimbingan pemerintah Aceh kearah yang lebih baik dari kemiskinan.

Oleh, Sekretaari WAA Syukri Ibrahim 


Previous Post Next Post