Perpisahan dengan Tgk.Abdul Razaq, dihiasi dengan shalat jumat, samdiayah, tausiah dan zikir bersama

WAA : Hari Jumat (29/7/2016), aktivis WAA dan masyarakat shalat Jumat di meunasah Aceh di Aars, sesudahnya acara zikir mendoakan kebaikan untuk seluruh rakyat Aceh. Shalawat badar, Juga samadiah kepada alm. Abuya Djamaluddin Waly dan teungku Mukhtar Lutfi bin teungku Abdul Wahab.

Pada malam harinya, dilanjutkan acara perpisahan dengan tengku Abdul Razak. Pada kesempatan itu, Nek hasan sebagai koordinator WAA membuka acara perpisahan tersebut dan menyampaikan tentang, mengapa kita mengundang Tgk dari Aceh ? Ini merupakan peluwang yang sangat baik untuk memepertahankan kebiasaan kita yang sungguh mengagumkan dalam menjaga adat, hubungan silaturhami dengan sesama, dan juga menjaga batin dengan Aceh keuneubah Endatu.

Aktivis WAA dan Masyarakat Aceh di Denmark mempunyai kebiasaan setiap tahun mereka mengundang tengku dari Aceh untuk datang, kemudian memimpin pengajian, majelis zikir atau kegiatan keagamaan lainnya. Beberapa tengku pernah diundang ke Denmark, seperti teungku Yusri Puteh, teungku Mulyadi M. Jamil dan yang sekarang ini teungku Abdul Razaq atau Tgk Akhy, dari Langsa.

Hubungan silaturrahmi ini perlu diteruskan dan dikembangkan, apalagi dalam meningkatkan kegiatan-kegiatan dakwah, pengajian, zikir dan selawat di benua Eropa. Dengan acara ini dapat memberi motivasi bagi anak- anak aceh untuk lebih cinta belajar agama Islam dan mau menulusuri kejayaan Islam di Aceh. "Ujar Nekhasan".

Kemudian dilajutkan protokol oleh, Tgk.Suhadi Yahya untuk membawa acara sesuai susunan yang sudah disusun panitia, yaitu pembacaan ayat suci Alquran oleh adik kita, Khairul Nizam Sulaiman. Ditambah lagi dengan Selawat dan qasidah yang dilantunkan serentak dihadapan hadirin oleh group qasidah yang dipimpin oleh Timaira, Bilqis dan kawan-kawan.

Acara terakhir, zikir, selawat dan tausiah beserta doa yang khususkan kepada Tgk. Abdul Razaq Ridhwan. Dalam tausiyah atau nasehat yang disampaikan oleh beliau kepada hadirin jamaah sekalian bahwa, apa yang sudah dipraktekan dalam pengajian bersama selama ini harus dilanjutkan. Senantiasa mengingat akan perintah Allah dan memperbanyak zikir kepada Allah sehingga kita semua selalu dekat dengan Allah, kalau kita dekat dengan Allah berarti kita semua termasuk orang-orang yang disayang oleh Allah Swt. 

Buktikan kalau kita cinta dan sayang sama Nabi, Bagaimana untuk mengwujutkan cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw, maka berbanyak-banyaklah selawat kepada baginda Nabi Muhammda Saw. Itulah petikan pendek yang diingatkan oleh Tgk. Akhy pada jamaah di acara perpisahan.

Selama satu bulan setengah (45 hari disini ), dan sebelum kembali ke Aceh, bersama aktivis WAA, rakan-rakan dan masyarakat Aceh umumnya sempat berkeliling berdakwah dan memimpin zikir sampai ke Stavanger, Norwegia dan ke Swedia untuk saling belajar pengalaman. Alhamdulillah, selama di benua Eropa sangat banyak pengalaman yang didapatkan, insyaAllah pengalaman ini akan saya bawa ke Aceh untuk dikembangkan, terutama di dayah tempat saya berbagi ilmu dengan anak-anak Aceh. Acara tersebut diakhiri dengan doa oleh Tgk.Abdul Razaq (Teamwaa).


Previous Post Next Post