Aiyub Ilyas adalah aktivis World Achehnese Association, Mahasiwa Master Kesehatan Jiwa HUC of Norwegia [Foto/Dok/Waa]. |
WAA – Sabtu 06/03/2010, Antara Teroris Dan Separatis
Oleh: Aiyub Ilyas
Masyarakat Aceh selalu identik dengan perjuangan. Berjuang sering menjadi kata yang apabila disentak akan membangkitkan jiwa patriotisme yang tertanam dalam diri rakyat Aceh. Berjuang bagi rakyat Aceh sering dianalogikan sebagai upaya melawan penindasan dan ketidakadilan.
Isu perjuanganpun biasanya tidak jauh bergeser dari upaya mempertahankan tanah endatu dari bangsa asing yang ingin melakukan penjajahan. Perang dan konflik panjang di Aceh menjadi bukti bahwa rakyat Aceh bahu-membahu mempertahankan tanah endatu dari upaya penjajahan ekonomi dan agama dari kekuatan asing.
Orang sering menilai rakyat Aceh gemar berperang dan separatis, karena dalam diri rakyat Aceh mengalir darah panas yang tidak bisa diam melihat penindasan dan ketidak adilan. Siapapun yang berbuat tidak adil, hanya tinggal menunggu waktu perlawanan rakyat Aceh akan menghacurkan mereka. Rakyat Aceh berjuang dengan satu logika melawan penindasan dan ketidak adilan.
Munculnya isu teroris yang menggunakan tanah Aceh untuk latihan perang, perlu dicermati secara mendalam. Apakah ada pergeseran arah perjuangan rakyat Aceh dari isu lokal menjadi isu intenasional yang tidak jelas tujuannya?. Atau ada upaya untuk menggiring isu perjuangan menjadi isu teroris yang menjadi musuh dunia?. Setiap rakyat Aceh harus duduk dan merenung perkembangan ini, jangan mudah terpancing dan terprovokasi.
Kalau kita coba melihat kebelakang, dalam sejarah perjuangan belum pernah militansi rakyat Aceh menyangkut isu terorisme. Kalaupun ada hanya dikaitkan untuk mencari simpati dunia dalam penumpasan perjuangan rakyat Aceh. Karena rakyat Aceh berjuang untuk melawan penindasan dan ketidak adilan, rakyat Aceh berjuang secara kesatria dan rakyat Aceh berjuang untuk tujuan yang nyata.
Isu terorisme sering samar terhadap tujuan apa yang ingin dicapai. Dikatakan ingin melawan bangsa Yahudi, tapi malah sering dimanfaatkan Yahudi untuk menjelekan marwah Islam. Kenapa penduduk dunia sekarang anti Islam? Tidak lain karena aksi terorisme dengan mudah dipergunakan bangsa Yahudi untuk menyudutkan dunia Islam.
Kita sering salah, karena kita melawan penindasan dengan terorisme. Kita sering melupakan bahwa perang adalah kata akhir dalam perjuangan Nabi Muhammad SAW. Perang informasi, pendidikan dan ekonomi adalah jalan damai menju islam yang bermartabat. Kenapa harus menghabiskan uang dan energi untuk sebuah jaringan dan aksi terorisme yang tidak jelas tujuannya.
Kenapa orang muslim tidak menyatukan diri mereka untuk penguatan syariat islam dalam segala lini kehidupan. Islam yang jujur, bersatu dan bersahabat telah hilang dari muka bumi, yang tinggal hanya islam pembohong dan brutal.
Kita harus sadar Nabi Muhammad menyebarkan islam dengan kejujuran dan persahabatan. Syariat menjadi landasan hidup, karena syariat adalah hukum Allah yang tidak akan pernah terkalah.
Aiyub Ilyas adalah aktivis World Achehnese Association, Mahasiwa Master Kesehatan Jiwa HUC of Norwegia