Komisi Konferensi dan Silatutrrahmi Bansigom Donja II Rumuskan Rekomendasi

Lukman Age (Direktur Eksekutif Aceh Institute) Sedang mempresentasikan hasil rekomendasi komisi (I) bidang Evaluasi MoU, Pada Konferensi dan Silaturrahmi Bansigom Donja II WAA di Denmark, [Foto/Dok/WAA].

WAA Senin 02/08/2010, Komisi Konferensi dan Silatutrrahmi Bansigom Donja II Rumuskan Rekomendasi

WAA Headquarters – Konferensi dan Silatutrrahmi Bansigom Donja II di Denmark pada hari ketika di buka pada jam 10.00 pagi waktu Denmark dan di tutup jam 20.00 malam.

Para peserta konferensi di bagi kepada Empat (4) Komisi untuk mengolah berbagai pemikiran bagi melahirkan Aceh lebih maju, makmur, bermartabat dan damai ke depan.

Komisi-komisi yang di bentuk adalah  1, Evaluasi MoU, Self-Government dan Strategi Advokasi, 2, Ekonomi – pembangunan, 3. Sosial, budaya dan pendidikan, 4, Pemerintahan, Pemilu 2011 & Kunsul Aceh.

Konferensi di buka dengan mebaca pidato Wakil kepala Pemerintah Aceh yang dikirim melalui e-mail ke sekretariat World Achehnese Association (WAA). Muhammad Nazar menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya  kepada seluruh peserta konferensi WAA dan panitia pelaksana di Aalborg, Denmark, atas ketidak hadirannya, bukan maksud tidak memenuhi undangan panitia, tetapi pada saat yang sama terlalu banyak kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang harus di laksanakan 

Wakil kepala pemerintah Aceh dalam teks pidatonya mengatakan, penyelesaian Aceh dalam bentuk pembangunan fisik seperti infrastruktur, perumahan dan lain-lain tidak terlalu bermasalah karena bisa dilakukan siapa saja asalkan ada uang, konsultan, kontraktor, tukang, bahan material, buruh dan segala kebutuhan lainnya. Tetapi penyelesaian fisik itu segera bermasalah dan terhambat manakala di dalam dan sekelilingnya dipenuhi dengan kultur konflik serta kelemahan sosial orang Aceh (yang sudah menjadi kultur berabad-abad dan muncul karena berbagai factor, termasuk karena konflik berkepanjangan yang selalu melahirkan kekurangan baru di dalam masyarakat).

Diakhir pidato yang di kirim pada Jumat 23 Juli 2010 kepada Konferensi WAA, Muhammad Nazar mengucapkan selamat bermusyawarah, kami menunggu konsep dan pemikiran perbaikan Aceh dari pertemuan seluruh peserta WAA di Denmark.

Dari hari kedua dan ketiga di Konferensi turut di isi dengan Tarian Aceh dari Groep Putroe Aceh dan bacaan Caé-caé Aceh oleh anak-anak Norwegia.

Setelah para komisi menyusun rekomdasi nya, maka tepat jam15.00 siang para wakil komisi masing menyampaikan hasil rekondasinya untuk kemudian disempurnakan oleh seluruh peserta forum.

Ihsanuddin MZ (Sekretaris DPW PPP Aceh – Ketua KNPI Aceh) Foto Bersama Ketua dan penari Groep Putroe Aceh di Denmark pada Konferensi dan Silaturrahmi Bansigom Donja II WAA,[Foto/Dok/WAA].
Ada beberapa yang di koreksi seperti penggunaan bahasa yang lebih menyentuh dan tepat, serta ada beberapa poin-poin penting yang kemudian harus di tambah dan di setujui bersama oleh seluruh peserta Konferensi. Antaranya mengharapkan agar RPJP Aceh 2005 – 2025 benar-benar dapat di akomodir aspirasi seluruh masyarakat Aceh tidak seperti selama ini ada sebahagian yang melihat bahwa hanya kopi paste dari dokumen sebelumnya.

Rekomendasi ini rencana besarnya akan di sampaikan kepada para stakholder di Aceh, stakholder Internasional melalui wakil-wakil yang di sepakati dalam Konferensi ini dan juga rencananya akan di publikasi kepada publik melalui website waa-aceh.org, media masa nasional dan Internatinal.

Demikian antara catatan hari ketiga Konferensi dan Silaturrahmi Bansiggon Donja II WAA, semoga mendapat dukungan dan doa dari segenap rakyat Aceh seluruhnya, dan konferensi masih berlangsung pada hari ke 4.

Demikian,
Fjerritslev Denmark
Minggu 25 Juli 2010

Tarmizi Age/Mukarram
World Achehnese Association (WAA)
Ban sigom donja keu Aceh!
Previous Post Next Post