Fakhrurrazi Abdullah dan Bustami Muhammad antara mahasiawa Aceh di Mesir yang masih berada di rumah mahasiswa Aceh, mahattah Nasr,Qattamea – Mesir[Foto/Azmi Abubakar/WAA]. |
WAA - Sabtu 05/02/2011, Pemerintah Aceh Harus Bersikap, Pelajar Aceh Mesir Ingin Cepat di Evakuasi
MESIR - Proses evakuasi WNI Indonesia di Mesir sudah berlangsung dalam dua tahap, mereka yang termasuk dalam kloter ke 2 sudah kembali berada di tanah air Jum’at siang. Semenjak proses evakuasi berlangsung tercatat mahasiswa Aceh yang ikut serta sudah berjumlah 80 orang dan sisanya sebanyak kurang lebih 280 pelajar Aceh lagi yang akan menunggu giliran. Pelajar Aceh yang telah kembali ke tanah air adalah mereka yang telah berkeluarga dan sebagian besar mahasiswi.
kondisi Mesir semakin panas pada hari Jum’at. Pemeriksaan oleh militer juga semakin diperketat bahkan informasi terakhir yang kami dapat ada beberapa staf diplomat KBRI ditangkap dan akhirnya dibebaskan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa pihak militer sudah berani menangkap pihak-pihak berwenang sekelas diplomat, apalagi para WNI yang berstatus mahasiswa.
Krisis ekonomi yang berdampak pada langkanya barang-barang serta melonjaknya harga telah membuat kenyamanan mahasiswa semakin tak nyaman. Persediaan logistik mahasiswa untuk beberapa hari juga dikhawatirkan akan semakin berkurang, mereka juga harus meningkatkan kewaspadaan akibat aksi pencurian yang semakin menjalar. Mahasiswa juga kesulitan untuk mengambil uang di ATM karena sebagian besar telah dihancurkan dan tidak lagi aktif.
Menimbang keadaan yang tak lagi aman dan darurat, sekali lagi kami mengharapkan proses evakuasi bisa berjalan cepat, dan menginginkan evakuasi harus menyeluruh sebelum hal-hal yang diinginkan terjadi pada mahasiswa. Kami juga mendesak pemerintah Aceh untuk serius menangani masalah ini dengan mengambil kebijakan khusus melihat Mesir yang tak lagi aman. Kami sangat mengharapkan pemerintah Aceh untuk cepat tanggap dengan kondisi pelajar Aceh di Mesir dengan mengambil kebijakan khusus.
Sebagai pengetahuan bahwa Pemerintah Mesir akan menambah jam malam lagi dan pelajar Aceh harus mengurung diri di rumah masing-masing sebagai antisipasi dari hal-hal yang tak diinginkan.
Azmi Abubakar adalah Pimred Buletin el-Asyi KMA Mesir, aktivis World Achehnese Association