![]() |
Logo WAA |
Oleh, Hasan Basri
WAA - Lama sudah Aceh hidup di bawah pimpinan teuku-teungku Aceh dari masa ke semasa, mulai tahun (1945 – 25/06/2012) namun perubahan Aceh belum juga mampu berubah untuk mencapai kejayaannya dan memajukan nasib bangsanya untuk meraih kehidupan yang setara sebagaimana bangsa-bangsa lain di dunia.
Entah sebab apa dan siapa yang patut di perslahkan? Mungkin saja memang boleh di katakan Aceh selalu dikotak katikkan oleh penjajah tapi menurut data sejarah yang pimpin Aceh orang Aceh itu sendiri, bukan bangsa Asing atau sebaliknya memang orang Aceh itu sendiri yang sudah menjadi penjajah dan tega menjajah bangsanya sendiri dengan berbagai cara dan metode.
Kalau memang benar begitu sungguh sangat munafik pemimpin tersebut yang tega mengkhiyanati dan menipu bangsanya demi kekuasaan yang sementara itu, mereka tidak memikirkan nasib regenerasi Aceh kedepan yang lebih jenius dan bergemilang yang harus keluar dari deteksi penjajahan. Ini justru sebaliknya ” luka lama kambuh kembali ” artinya tidak ada perubahan yang ril untuk masyarakat Aceh secara menyeluruh, selalu dijebak dan ditipue dengan bujuk rayu dan janji manis, realitinya hanya metode jajahan yang berbeda.
Hari ini, Senin tanggal 25 Juni 2012 pukul 14:45 waktu aceh. Dimana suara ikrar sumpah baru telah terdegar di gedung DPRA Aceh yang di ucapkan oleh Gubernur Aceh dan wakil Gubernur Aceh yang ke 23, periode 2012-2017 . Dengan itu, Ucapan selamat World Acehnese Assosciation (WAA) seluruh dunia kepada pemerintahan Aceh yang baru, di bwah pimpinan Dr. Zaini Abdullah –Muzakir Manaf (ZIKIR) yang sudah dipilih dan di percayai oleh masyarakat Aceh melalui partai Aceh (PA) untuk lima tahun kedepan.
Bagaimana target Dr.Zaini Abdullah-Muzakir Manaf selama lima tahun kedepan menjabat sebagai orang nomor satu dan dua di Aceh?. Masa bergerilia telah berubah, masa peugoët Aceh keudroë kana lam reugam (masa buat aceh sendiri sudah ada di gengam). Baret lama boleh di ganti dengan yang baru, namun prinsip perjuangan yang sudah lama tertanam dalam jiwa pejuang harus di perlihatkan secara patriot pada aneuk nanggroë (anak bangsa), juga melakukan upaya-upaya yang lebih cerah demi kehidupan masa depan anak bangsa yang hidup merdeka dan naggroë endatu yang bermartabat.
Harapan semua pihak untuk perubahan Aceh kedepan sangat di dambakan oleh bangsa Aceh dan masyarakat dunia lainnya pada sang matan-mentri luar negeri Gerakan Aceh Merdeka dan sang mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu. Inilah saatnya peluwang yang harus di ambil dan di embankan sebagai kepala pemerintah Aceh baru untuk mengwujutkan perubahan yang reality kepada bangsanya yang meu Aceh.
Semoga pemerintah baru mampu mengadopsi apa yang telah tertera dalam perjanjian MoU Helsinki Finlandia, 15 Agustus 2005. Tentu saja pekerjaan rumah yang belum selesai itu menjadi tanggung jawab kepala pemerintah Aceh ZIKIR yang munkin sudah mengetahui rumusnya sebagai pembuat MoU tersebut untuk bisa melahirkan Rohnya . Sehingga dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai ke acehan secara menyeluruh dan menjalankan semua itu, serta menganjak ulama, cendikiawan, para generasi yang merupakan seunamboëng pempimpin bangsa di masa mendatang dalam membawa aceh yang masih di persimpangan !
Walaupun Aceh telah pulih kata sebagian orang, pulihnya tidak begitu sehat tapi masih perlu penawar atau obat mujarap yang dapat menyembuhkan secara perlahan namun pasti. Semua itu membutuhkan perkembangbiakan potensi masyarakat untuk hidup sejahtra dan harus terus membuka ruang yang lebar kepada semua komponen bangsa.
WAA mengajak semua pihak untuk terus mengawal dan membatu pemerintah Aceh yang baru untuk dapat melahirkan gagasan barunya dalam mensejahtrakan masyarakat Aceh kedepan seperti mana yang sering di sampaikan pada publik sebelum meguasai perlemen Aceh. Upaya membangkitkan jiwa-jiwa ketokohan Aceh perlu sensi kerjasama yang baik demi mencapai kemakmuran Aceh sehingga baru dapat membuktikan kepada bangsa Aceh yang bahwa selama ini giat memperjuangkan masa depan Aceh secara ikhlas.
Aalborg, 25 Juni 2012
Koordinator WAA, Hassan Basri Slm
World Achehnese Association
Runghaven 49,2 mf 9000
Aalborg-Denmark
Email: atjehwaa@gmail.com.
Homepage: www.waa-aceh.org
Mobile: +4523619890 atau +4523479363