WAA : Aalborg, Selasa 04/12/18. Sejarah yang telah membesarkan nama Aceh dan marwah bangsa Aceh Ban Sigôm Donja. Perlu di ingat ! Bangsa yang hebat adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah dan mampu menghidupkan kembali sepanjan masa.
Perjuangan bangsa Aceh belum berakhir di arena perdamaian, masih banyak hal yang harus kita perjuangkan dan berbuat untuk kepentingan bangsa sebagaimana yang telah Indatu kita lakukan.
Begitu juga sejarah perjuangan Gerakan Aceh merdeka (GAM) yang perlu diperingati oleh semua komponen bangsa Aceh setiap tahun Ban Sigom Donja.
Perjuangan GAM yang sudah mencapai 42 tahun dengan penuh tantangan dan bermacam pengorbanan mampu dilakukan oleh bangsa demi mengwujudkan kaudaulatan bangsa Aceh yang hilang ( dijajah ).
Sesuai seumangat seunambong Perjuangan Neugara Aceh (Successor State), seperti yang diproklamirkan pada 4 december 1976 oleh Paduka Njang Mulia Wali Neugara Aceh Alm. Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan dibukukan sebagai pedoman referensi sejarah untuk generasi bangsa.
Karena Aceh sudah melewati berbagai macam proses perjuangan yang begitu lama. Sekarang kita hidup diranah perdamaian, tentu saja kita menggunakan momen tersebut untuk menempuh perjuangan dijalur politik, perjuangan yang mengenyampingkan kekerasan dan tumpah darah.
Tugas kita semua komponen bangsa Aceh untuk merawat perjuangan politik lokal dan international dalam situasi Aceh damai. Pada saat ini kita bebas bergerak dan bebas menyatakan hak politik kita sebagaimana diatur dalam kewenangan Aceh.
Pada hari milad GAM yang ke 42 tahun ini. Kita selaku anak bangsa bisa merenungi bersama, begitu besar pengorbanan mereka untuk bangsa. Jangan sia sia kan pengorbanan dan keikhlasan mereka yang sudah memperjuangkan Aceh dari masa ke semasa. Sebagai rasa terimakasih kita senantiasa tidak lupa mengirim Doa kepada para syuhada.
Begitu juga harap kita kepada kepemimpinan GAM dan pemerintah Aceh harus mempunyai strategi perjuangan politek yang mampu memperjuangkan hak hak kemerdekaan semua rakyat Aceh.
Jangan terlena dalam damai, dan meunyia nyiakan kesempatan yang ada. “ Bek hanya peugah-peugah mantông pubuët buët untuk perjuangan Aceh merdeka, padahai ka peubuët buët perjuangan sira sambélan “ tetapi buktikan pada bangsa dan rakyat Aceh bahwa GAM dan pemerintah Aceh “ sabôh kheuën “ (seiya sekata) untuk Aceh yang lebih baik dimasa akan datang.
4 Desember 1976 - 4 Desember 2018
Penulis: Aktivis WAA
Jamal Ari