![]() |
Pertemuan WAA Pada Sabtu 31 Januari 2009 di Fjerritslev, Denmark [Foto Iwan/Waa]. |
WAA – Kamis 23/04/2009
Catatan ringkas
DENMARK- Suatu hari pada Sabtu 31 Januari 2009, Sebuah rumah milik rakyat Aceh di jalan Mølleparken, Fjerritslev, Denmark, Uni Eropa, menjadi tempat kami berkumpul untuk membicarakan beberapa hal menyangkut Perkumpulan Rakyat Aceh se Dunia World Acehnese Association ( WAA ).
Berbekalkan surat undangan yang di kirim sekretariat World Acehnese Association ( WAA ) melalui E-mail ke pada warga Aceh terutama yang berada di Denmark pada Selasa 27/01/2009, maka pertemuanpun terlaksana, 30 orang datang menghadiri pertemuan hari itu.
Beberapa hal kusus turut di bahas pada pertemuan tersebut, seperti masaalah penanggung jawab keuangan, keberlanjutan Organissasi dan beberapa hal lain. Alham dulillah acara berjalan dengan baik dan sukses.
Untuk pengetahuan kita semua bahwa World Acehnese Association ( WAA ) adalah sebuah
perkumpulan Rakyat Aceh Sedunia yang di lahirkan di Denmark pada Sabtu 17 November 2007, dengan kempen pertamanya waktu itu adalah membuat pernyataan tertanggal 18
November 2007 ”Kami menuntut Tapol/Napol GAM Segera di Bebaskan” Pernyataan tersebut turut di dukung oleh, Acehniske Samfund Forening (ASF) di Denmark, Acheh Center di Amerika, Achehnese Canadian Community Socity (ACCS) di Kanada, Acheh Sumatra Flyktninge Forening (ASFF) di Norwegia dan KMPD (Komite Monitoring Perdamaian dan Demokrasi) Perwakilan Eropa. Sungguhpun begitu hingga saat tulisan ini di di buat, masih ada tiga (3) lagi Tapol/Napol GAM yang belum dibebaskan.
perkumpulan Rakyat Aceh Sedunia yang di lahirkan di Denmark pada Sabtu 17 November 2007, dengan kempen pertamanya waktu itu adalah membuat pernyataan tertanggal 18
November 2007 ”Kami menuntut Tapol/Napol GAM Segera di Bebaskan” Pernyataan tersebut turut di dukung oleh, Acehniske Samfund Forening (ASF) di Denmark, Acheh Center di Amerika, Achehnese Canadian Community Socity (ACCS) di Kanada, Acheh Sumatra Flyktninge Forening (ASFF) di Norwegia dan KMPD (Komite Monitoring Perdamaian dan Demokrasi) Perwakilan Eropa. Sungguhpun begitu hingga saat tulisan ini di di buat, masih ada tiga (3) lagi Tapol/Napol GAM yang belum dibebaskan.
Menurut informasi dari Tgk Ismuhadi Pesangan kepada WAA melalui yahoo! Messenger pada jam 10:35 pagi Kamis 23 April 2009, yang masih di penjara adalah, Irwan bin Ilyas dihukum Seumur Hidup di Lapas Klas 2A Jakarta Timur, Ibrahim Hasan dihukum Seumur Hidup di Lapas Klas 2A Jakarta Timur, Teuku Ismuhadi dihukum Seumur Hidup di Lapas Klas I Cipinang Jakarta. Bagi WAA melihat ini adalah salah satu tanggung jawab MoU (Momerandum of Understanding) yang harus di clear kan.
World Acehnese association ( WAA) yang memiliki moto “Beudoh Bansa Lon! Ban sigom donja Keu Aceh!” (Bangun Bangsaku! Seluruh Dunia Untuk Aceh), mengajak “Demi Kebersamaan, Mari Kita Tegakkan Demokrasi Yang Kukuh di Bumi Aceh” adalah sebuah perkumpulan yang berfungsi antaranya untuk Peningkatan silaturrahmi dan juga kerjasama rakyat Aceh di seluruh dunia untuk kepentingan Rakyat Aceh.
Dengan Visi Menuju Aceh yang lebih aman, damai dalam kontek tetap mempertahankan hak-hak rakyat Aceh untuk bisa berdemokrasi tinggi serta bebas dan merdeka demi tercapainya cita- cita Rakyat Aceh untuk dapat memiliki peradaban dimana bisa hidup maju dan sejahtera (Tayyibatun wa rabbul ghafur) sejajar dengan masyarakat Internasional di seluruh dunia.
Maka berkat partisipasi seluruh rakyat Aceh baik yang berada di luar Negeri maupun yang berada di Aceh, hingga saat ini WAA masih terus berjalan dengan baik.
Bahkan saat ini WAA yang telah tumbuh di beberapa negara selain Denmark, seperti Norwegia, Kanada, Amerika, Jerman, Sudan, Abu Dhabi, Mesir, Australia, Yaman, Kuwait, dan Finlandia, kita berharap bisa berkiprah untuk Aceh , bahkan WAA terus berusaha untuk mengembangkan sayapnya ke negara-negara lain untuk dapat sama-sama berpartisipasi membantu Aceh menuju cita-cita yang sejati. [Tarmizi Age]