WAA Hadiri “ Japan´s role in peace-building in Asia” di Copenhagen

Gambar bersama. Dari kiri Tarmizi Age, Makmor Ghani,
Professor Toshiya Hoshino dan Zulkifli yahya [Foto Suhadi/Waa

WAASenin (18/05/2009) World Achehnese Association (WAA) yang di wakili Oleh Tarmizi Age, Makmor Habib Abdul Ghani, Zulkifli Yahya dan Suhadi Yahya hadir pada sebuah pertemuan tetang Peace and conflict studies Network yang diadakan oleh ASEM Education Hub, Asian Dynamics Initiative, NIAS (Nordic Institute of Asian Studies) dan Kedutaan Besar Jepang di Denmark.

Professor Timo Kivimaki dari NIAS (Nordic Institute of Asian Studies) meberitau kepada peserta yang hadir bahwa yang menjadi pembicara kita hari ini pada Studies Network adalah Professor Toshiya Hoshino. Beliau adalah seorang Dosen di Universitas Osaka, bekas Minister-Konsuler, Permanent mission untuk UN (PBB), beliau juga salah seorang leading di Akademic Specialist of Peace-Building in East Asia.

Beliau yang juga memiliki beberapa tugas-tugas penting lainnya dengang pemerintah Jepang, pada hari itu membicarakan tentang “ Japan´s role in peace-building in Asia”.

Professor Tosyia Hoshino menerangkan apa itu Peace-Building Commision (PBC) dan kinerja badan tersebut. Menurut beliau tugas dari badan itu adalah memberi dukungan kemanusian dan meredakan konflik di satu-satu negara, misalnya Sudan, Cambodia, Srilangka, dan Sierra Leone.

Negara Jepang Juga mempunyai badan-badan lain yang bergabung dalam PBC yang bekerjasama dengan UN (PBB). Salah satu kerja yang dilakukan Peace-Building Commision (PBC) ini adalah Human Scurity dan membantu dalam bidang Ekonomi.

Dalam Paparan Professor Toshiya Hoshino pada hari itu lebih banyak membicarakan tentang perdamaian dunia.

Menyangkut konflik menurut beliau, untuk membangun satu perdamaian penting sekali pihak yang bertikai harus komitment dengan perdamaian yang sudah di sepakati.

Beliau juga menyinggung tentang konflik di Asia kebanyakan terjadi disebabkan kurangnya integrasi satu-satu etnik dalam negara tersebut.

Salah satu cara memberi ketenangan kepada masyarakat setelah konflik adalah sektor energi, sebab menurut beliau, jika negara terang maka akan membawa kenyamanan terhadap masyarakat.

Studies Network itu yang di mulai pada jam 14.00-16.00 juga di isi dengan tanya jawab antara Professor Toshiya Hoshino dan peseta yang hadir. Kesemua pertanyaan meliputi tentang demokrasi dan perdamaian.

Dalam kesempatan itu Makmor Habib Abdul Ghani mewakili World Achehnese Association (WAA) mengatakan bahwa Kami bangga dengang perdamaian di Aceh akan tetapi point-poin perdamaian yang tertera dalam MoU masih ada yang belum di laksanakan di Aceh. 

Gambar bersama setelah acara selesai [Foto The Lord of Lauttawar/Waa]
Makmor Habib mengutip satu contoh tentang Amnesty and reintegration into Society pasal 3.1.2. Narapidana dan tahanan politik yang di tahan akibat konflik akan di bebaskan tanpa syarat secepat mungkin dan selambat-lambatnya 15 hari sejak penanda tanganan Nota kesepahaman ini.

Makmor yang mengulang-ngulang kata di bebaskan tanpa syarat menbuat Professor Jepang itu cukup menyimak dengan baik. Dengan itu kami World Achehnese Association (WAA) meminta apa yang bisa di lakukan olen PBC menyangkut hal tersebut serta perkara-perkara lain yang belum dilaksanakan di Aceh sesuai amanah MoU.

Professor Toshiya Hoshino menjawab dalam setiap perdamaian sangat dibutuhkan komitmen dari semua pihak. Maka jika ada poin-poin yang tidak terlaksana, para pihak perlu kembali duduk untuk membicarakan masalah-masalah yang perlu di selesaikan, kami juga akan perhatikan ini, sambung Professor Tosyia Hoshino dengang diplomatis.

Pada kesempatan itu World Achehnese Association (WAA) turut menyerahkan berkas-berkas yang menyangkut tentang MoU, dan Compilation of Substantial Points of The LOGA (Law 11/26) That Are in Contravention to The Mou-Helsinki, kepada NIAS melaui Profesor Timo Kivimaki, kepada Professor Tosyia Hoshino dan kepada peserta lainnya.

Senin 18 Mei 2009
Fjerritslev, Denmark

Tarmizi Age
World Achehnese Association (WAA)
Ban sigom donja keue Aceh!



Previous Post Next Post