Munawar Liza Zain (Walikota Sabang) Beri Masukan Pada Konferensi Bansigom Donja II WAA

Bakhtiar Abdullah (Mantan Juru Runding GAM) di damping Fauzi Umar (TA Bappeda Aceh), Fajran Zain (Aceh Institute), Zulkarnain Abdullah (Rektor STAIN, Cot Kala, Langsa) sedang menjawab pertanyaan peserta Konferensi meunyangkut prihal penandatanganan MoU di Helsinki, di hadapan peserta Konferensi dan Silaturrahmi Bansigom Donja II WAA, [Foto/Dok/Waa]

WAARabu 25/08/2010, Munawar Liza Zain (Walikota Sabang) Beri Masukan Pada Konferensi Bansigom Donja II WAA

WAA Headquarters – Pada akhir  july 2010 WAA mengadakan sebuah Kanferensi dan Silaturrahmi Bansigom Donja II di Denmark. Tujuannya antara lain adalah untuk mencari berbagai masukan dan pemikiran bagi keberlangsungan perdamaian Aceh yang sesuai dengan apa yang di amanahkan oleh MoU ”Butir-butir perdamaian yang di tanda tangani di Helsinki”.

Para peserta di undang dari bebagai golongan, baik dari para perunding perdamaian Aceh dengan Indonesia, pemerintah Aceh, pemerintah kota madya, Aktivis, akademisi, partai politik, wartawan dan lainnya. Alhamdulillah 20 delegasi tiba dari Aceh , dan ini merupakan suatu hal yang sangat positiv bagi memperkuat kembali hubungan antara masyarakat Aceh di luar negeri dengan masyarakat Aceh di Aceh, terutama dalam mengawal perdamaian Aceh dan pembangunan.

Bakhtiar Abdullah salah seorang mantan juru runding GAM yang menetap di Swedia ikut hadir di konferensi ini dan menjadi salah seorang pembicara dan nara sumber. Sebenarnya ada harapan dari teman-teman di luar negeri agar pimpinan GAM Tgk Malik Mahmud yang telah sedia menandatangani MoU beserta para perunding lainnya bisa turut serta hadir untuk bersama-sama dengan peserta di Konferensi dan Silaturrahmi Bansigom Donja II WAA di Denmark, namun di informasikan, bahwa beliau sangat sibuk waktu itu maka tidak sempat menghadirkan diri.

Kepala Pemerintah Aceh Irwandi Yusuf  yang telah deberitau dan di undang awal-awal di konferensi ini juga tidak hadir, padahal masyarakat Aceh di luar negeri antusias sekali menunggu kedatangannya termasuk ingin berdiskusi akrap dengan pemimpin Aceh yang di sebut-sebut ahli propaganda GAM ini, sayang sekali beliau tak datang. Belakangan hanya Muhammad Nazar (Wakil kepala Pemerintah Aceh) sekalipun tidak hadir, tetapi menyempatkan diri menulis pemikirannya untuk di baca di hadapan publik konferensi.

Munawar Liza Zain (walikota Sabang) adalah satu-satu nya walikota di Aceh yang ikut memberi sumbangan pemikiran terhadap pertemuan masyarakat Aceh di luar negri ini.

Informasi awalnya ada beberapa pimpinan kabupaten/kota akan turut hadir, namun hingga acara ditutup tidak ada dari unsur pimpinan Kabupaten/Kota yang nampak hadir baik tujuan Konfersi atau silaturrahmi dengan masyarakat Aceh yang telah berkumpul di Denmark salah sebuah negara di sakandinavia.

Munawar Liza Zainal tetap saja memberi masukan-masukan sekali pun beliau berada di posisi yang sangat jauh dengan ruang konferensi. Melaui SMS yang di terima panitia pada sabtu 24/7 beliau mengingatkan beberapa hal penting untuk dipikirkan bersama,

Kepada Pemerintah RI Agar:

1.      Segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah yang di amanahkan UU no. 11/2006, seperti PP

Pendelegasian kewenangan Pemerintah kepada Dewan kawasan sabang.

2.      Segera membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk Aceh.

3.      Segera membebaskan seluruh tahanan politik Aceh

4.      Segera mengeluarkan peraturan yang mengatur peradilan sipil bagi militer yang melakukan kejahatan sipil.

Kepada Pemerintah Aceh Agar:

1.      Segera menuntaskan seluruh program reintegrasi

2.      Mentapkan peringatan hari-hari peristiwa besar di Aceh sebagai hari besar Aceh yang di peringati setiap tahun, seperti pembantaian KKA, pembantaian Bantakiah dan lain-lain.

Pihak penitia konferensi tentunya mengucap terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung acara konferensi ini sukses, dan mudah-mudahan hasilnya bisa di manfaatkan secara bersama-sama untuk kebaikan Aceh.

World Achehnese Association (WAA) sebagai panitia pelaksana Konferensi dan Silaturrahmi Bansigom Donja II dan Aceh Institute (AI) sebagai panitia lokal di Aceh telah cuba bekerja sekuat tenaga sehinga hasil konferensi ini  minimal bisa di laksanakan secara bersama baik di Aceh dan luar negeri.

Demikian,

Fjerritslev Denmark
Selasa 24 Agustus 2010

Tarmizi Age/Mukarram
World Achehnese Association (WAA)
Ban sigom donja keu Aceh!
Previous Post Next Post