Pembina ACDK Bertemu di Denmark Majukan Ekonomi Aceh

Pembina ACDK (ACDenmark) bertemu di Denmark 22 November 2011, [Foto/Dok/ACDK]

WAA - Jumat  04/11/2011, Pembina ACDK Bertemu di Denmark Majukan Ekonomi Aceh

Denmark – Kotamadya Aalborg Nordjylland Denmark menjadi pilihan para pembina lembaga ACDK (ACDenmark) untuk melakukan pertemuan evaluasi penting terhadap berbagai program ekonomi yang di jalankan ACDK di Aceh.

Acara pertemuan pembina ACDK tersebut di percayakan untuk di buka oleh Tarmizi Age (Mukarram) yang merupakan salah seorang pencetus ide memanfaatkan alam Aceh untuk kemakmuran rakyat, sehingga berujung pada lahirnya ACDK  sebagai bahagian dari solusi untuk memajukan ekonomi masyarakat Aceh.

Pertemuan yang berlangsung Sabtu 22 Oktober 2011 dari jam 15.00 hingga jam 19.00, bertempat di sebuah rumah milik Syukri Ibrahim (Wareeh) yang juga salah seorang pembina ACDK, rumah tersebut terletak di  Thulevej 38 St Tv, Post 9210 Aalborg, hanya beberapa meter dari Aalborg University, membuat suasana pertemuan lebih bersemangat.

Antara hal yang paling penting di capai dalam pertemuan tersebuat adalah ACDK (ACDenmark) akan meneruskan dan mencipta berbagai program yang bisa mendongkrak ekonomi rakyat Aceh terutama sekali bagi warga Gampong yang terlihat seakan – akan tertinggal dari radar gerakan kemajuan ekonomi dan peluang pekerjaan di Aceh.

Sementara hal lainya, Pembina ACDK (ACDenmark) akan terus mendukung berbagai keperluan ACDK di Aceh dengan tetap mengutamakan pola musyawarah dan mupakat,  Pengurus ACDK di Aceh dan yang terlibat di dalamnya serta tidak terkecuali dengan pembina di Denmark untuk tetap mempertahankan nilai – nilai persaudaraan dalam hubungan sesama di ACDK dan masyarakat Aceh terutama sekali di mana program di jalankan.

Komunikasi

Hubungan komunikasi yang sudah terjalin baik antara ACDK di Aceh dengan para pembina di Denmark termasuk dalam memberi berbagai informasi terkini di lapangan, dan laporan bulanan untuk terus di pertahankan, sehingga hal ini akan menjadi langkah penting bagi menjadikan ACDK lebih dewasa dan bisa bersaing dalam memberikan solusi terbaik dalam bidang ekonomi di Aceh yang bermanfaat langsung kepada masyarakat.

Setelah 2 jam menempuh pertemuan, para peserta sepakat rehat sejenak, meneguk kopi hangat yang sudah stanbay, bagi yang merokok tentunya tidak melepaskan peluang untuk menyudut satu atau dua batang.

Teknoligi yang semakin canggih menjadi salah satu alat bantu penting dalam berkomunikasi, termasuk pada pertemuan Pembina ACDK di Denmark, sesekali jika ada yang perlu di tanya ke ACDK di Aceh, langsung saja tekan nomor telpon, para pengurus di Aceh sudah stanby di kantor ACDK yang terletak di Pucoek Alue Rheng Peudada, Bireuen – Aceh,begitu juga jika ada data yang minta di kirimkan, segera saja sampai di Email, namun karena perbedaan waktu sehingga pertemuan di Denmark berlangsung petang, sementara di Aceh sudah malam, namun hal ini tidak jadi masaalah di lembaga ACDK, karena kita semua sudah berkomitmen membantu membanngun Aceh.

Program Yang Sedang Dijalankan ACDK

Berdasarkan laporan yang di terima dari Aceh, hingga saat ini ACDK sedang aktif menjalankan beberapa program pembangunan ekonomi rakyat, antaranya melalui, pemeliharaan kambing dengan cara di serahkan kepada masyarakat untuk di pelihara dengan sistim bagi hasil, penanaman cabe intensif (campli) di Gampoeng AlueSijuek yang saat ini sedang (tangkoeh) panen, jeruk nipis (kuyun), pisang, peternakan lembu (Leumoe), kakao (coklat), dan yang terbaru adalah penanman halia yang saat ini termasuk dari jajaran pengurus ACDK sedang bertungkus lumus menyiapkan pananmannya di sebuah lahan daerah Pucoek Alue Rheng.

Untuk menyukseskan berbagai program di lapangan ACDK terus menyiapkan berbagai keperluan, termasuk honda gunung.

Butuh Traktor (moto kroek atau moto muû) Dan Jalan

Setelah menjalankan beberapa program pertania, ACDK memilihat sangat penting kita memiliki traktor (moto kroek atau moto muû) yang bisa di gunakan di lahan yang berbukit, agar seluruh kerja bisa maksimal di lakukan, sehingga dengan semakin luasnya areal yang bisa di garap maka akan semakin besar pula peluang pekerjaan untuk warga, sekaligus memperlaju pertumbuhan ekonomi Aceh secara keseluruhan.

Jalan yang bagus juga tidak kalah pentingnya, sebab tanpa jalan yang bagus akan berisiko ketika panen jika di timpa musim hujan, maka dalam hal itu ACDK dengan berbesar hati meminta kepada pihak – pihak yang simpati dengan petani termasuk pemerintah, terutama pemerintah di mana program di jalankan untuk bisa kira nya mendukung membangun fasilitas – fasilitas utama yang di anggap bisa memacu pergerakan ekonomi rakyat ke arah yang lebih baik menuju hidup makmur dan sejahtera.

Terimakasih dan Tekat

Kepada semua pihak baik yang telah mendukung ACDK secara langsung, atau yang turut mendukung memberi semangat melalui media,  facebook, email dan sebagainya, kepada pemerintah Aceh, pemerintah Bireuen dan pemerintah kabupaten/kota lainnya, DPRA, DPRK, lembaga, dan institusi, kami ACDK mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dengan harapan semoga dukungan tersebut terus di lanjutkan, sehingga program – program ACDK bisa berkembang keseluruh Aceh di masa hadapan.

ACDK (ACDenmark) bertekat untuk bisa memanfaatkan alam Aceh bagi kemakmuran dan kesejahteraan terutama melalui kebijakan, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan pemasaaran, sehingga Aceh akan menjadi salah satu basih pangan di Dunia, dengan kehidupan rakyat sesuai standart negara maju.

Seulamat Hari Raya Idul Adha

Kepada seluruh rakyat Aceh, ACDK (ACDenmark)  mengucapkan selamat menyambut hari raya Idul Adha 1432 H, sehingga silaturrahmi kita selalu terpelihara, dan semoga kita selalu hidup aman dan bahgia.

Pertemuan Pembina ACDK (ACDenmark ) di tutp pada jam 19.00, dan akan kembali di lanjutkan dengan pertemuan – pertemuan rutin seperti biasanya kedepan.

Untuk pengatahuan kita semua, ACDK (ACDenmark) adalah sebuah lembaga non pemerintah untuk membantu menumbuhkan perekonomian Aceh dengan tetap menerapkan konsep mawáh (Bagi hasil) yang merupakan adat resam yang berlaku di Aceh sejak dahulu.

Oleh, Tarmizi Age 
Previous Post Next Post