Pada acara Kultur di Brovst ( Foto, Brian ) |
WAA - Selasa 06/03/12, Jika ada yang bertanya saya tentang Aceh, misalnya, bagai mana Aceh sekarang ?, jawaban yang saya berikan adalah, Aceh sekarang sudah aman dan damai, sekalipun tidak sebagus Denmark tapi rakyat Aceh sedang beusaha bangkit selepas konflik dan Tsunami, mereka tidak mau tertinggal.
Selanjutnya, saya katakan setelah GAM (Free Acheh Movement) ikut berunding bersama dengan Government of Indonesia (GoI) di Helsinki pada 15 agustus 2005 dan para pejuang kemerdekaan Aceh memilih jalan politik, mereka mencalon kan diri jadi Kepala Pemerintah, Bupati, Walikota, dan duduk di parlement serta sektor lainnya, perkembangan besar mulai terlihat di Aceh, yang paling ketara sakali misalnya di bidang kesehatan, orang sakit tidak perlu lagi bayar kalau berobat ke rumah sakit pemerintah, ini sebuah kemajuan.
Menurut saya, keberanian plus kepedulia Eksekutif dan Legislatif Aceh paska berakhirnya perang harus di beri penghargaan oleh kita semua tentunya, dan perlu di garis bawahi, bahwa hal ini tidak pernah kita temukan sebelum GAM angkat senjata dan pergi kemeja perundingan.
Ketika ada yang tanya kepada saya, apakah kamu percaya bahwa Aceh sudah benar – benar aman, saya menjawab, orang – orang Aceh sudak tidak mau lagi berperang, GAM (Free Acheh Movement) sudah menyerahkan senjata mereka untuk di cincang oleh sebuah lembaga kusus yang di bentuk untuk membantu mewujudkan perdamaian di Aceh yaitu AMM (Aceh Monitoring Mission), jika pembicaraan saya lanjutkan, dengan kalimat, saya akan pulang ke Aceh dalam tahun ini, mereka akan katakan, benar ya ???, tentu kamu sangat senangkan, bisa bertemu keluarga, saya harap kamu bahagia disana nantinya, inilah ungkapan yang sering di sebutkan.
Bahkan, karena keyakinan saya Aceh sudah aman, saya mulai beranikan diri mengajak orang – orang Denmark untuk ke Aceh, mana lah tau mereka tertarik untuk datang, pasti saya sangat gembira.
Ok, kita tinggalkan sebentar cerita di atas, kita sama – sama mengamati apa yang terjadi di Aceh dalam kurun waktu pertengan 7 tahun perdamaian ini, pertama akan ada PEMILU yang menurut penguman KIP akan berjalan pada april ini, nah di manapun sudah menjadi lumrah, bahwa pemilu akan menjadi sebuah anjang perebutan kekuasaan, baik itu di lakukan dengan cara yang damai maupun dengan cara manipulasi atau bisa saja dengan kekerasan dan intimidasi.
Nah, untuk pemilu Aceh yang akan di gelar beberapa waktu kedepan, saya berani katakan tidak akan ada intimidasi dan kekerasan yang di dasari oleh perintah peserta pemilu, kalau pun ada, saya kira itu hanya orang – orang tertentu yang cuba mengambil kesempatan untuk menggoyang perdamaian Aceh, minimal agar Aceh tetap di lihat sebagai daerah konflik, dan ini akan sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan ekonomi yang menjadi salah satu urat saraf persoalan penting dalam kehidupan saat ini di Aceh.
Kepada pemerintah yang berkuasa di Aceh, juga di imbau untuk bekerja benar – bena menjadi pelayan rakyat, dengan selalu mengedepankan aspirasi rakyat dalam segala keputusan yang di ambil, kan tidak bagus kalau tiba – tiba ada berita di media, warga tanam pokok pisang di jalan, padi gagal panen karena irigasi takberfungsi, dan lain sebagainya,Di sini lah perlu rasanya semua penduduk Aceh untuk meninggalkan kekerasan dan berangkat ke Era kejayaan, sembari memperhatikan kalau – kalau kekerasan itu datang dari luar, segera bertindak sesuai norma dan hukum yang berlaku. Untuk saat ini saya kira rakyat Aceh sudah sangan bebas menetukan pilihan, bagi yang ingin berpolitik daftarkan diri sebagai anggota partai politik, kan tidak ada yang larang, bagi yan suka membantu daftar kan diri di lembaga – lembaga sosial, bagi yang ingin bertani bergabung bersama kelompok – kelompok pertanian, yang penting sekali, tidak ada lagi yang bekerja merusak apa yang telah di raih, jangan ada lagi yang meniup terompet kita lebih senang di masa perang dari pada masa damai, ini pemahaman yang salah, pemahaman yang keliru yang perlu di hentikan.
Sebagai orang Aceh, saya yakin pandangan warga dunia luar terhadap Aceh saat ini dalam keadaan baik, namun kita perlu sama – sama bekerja keras untuk mencegah adanya kekerasan di Aceh, apa lagi pada pemilu ini, sehingga semua sengketa tidak lagi ada yang di hakimi oleh hakim ilegal (hakim lua garéh), keberhasilan kita semua dalam merawart perdamaian akan berpeluang besar Aceh menuju Era kejayaan.
Oleh Tarmizi Age (Mukarram), Inisiator Aceh Goet