![]() |
WAA - Tujuh tahun sudah Aceh di landa musibah Tsunami, bagi masyarakat Aceh Denmark dan WAA mengambil kesempatan menggelar doa bersama dalam rangka memperingati hari bencana itu di Harald Fischersvej 13, 9480. Løkken, sabtu ( 24/12), Yang di mulai pada jam 14.00 petang.
Tgk Safwan Muhammad yang membuka acara tersebut menyampaikan beberapa hal menyangkut peristiwa tsunami di Aceh pada tanggal 26 December 2004 yang silam, sehingga menjadi renungan bagi warga yang hadir pada peringatan tersebut.
Setelah muzakarah selesai, Tgk Ansari Muhammad di persilakan untuk memimpin samadiyah hingga berakhir dengan penutupan doa yang di amini oleh semua jamaah yang hadir.
Bersamaan peringatan 7 tahun Tsunami, Masyarakat Aceh Denmark dan WAA ingin menyampaikan penyesalannya atas masih adanya korban tsunami yang belum mendapat haknya, padahal 7 tahun sudah pasca bencana tsunami menimpa Aceh. Kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi pun gencar dilakukan serta didata seluruh tempat tetapi keanehan dan kerakusan yang di lakukan oleh orang-orang djumoëh (tamak) untuk mendapatkan rumah ganda. Sungguh teganya mereka melihat saudaranya yang kena musibah itu hidup di bawah puing-puing bekas hantaman ombak besar, kemana rasa kasih sayang sesama di antara saudaara seiman dan sebangsa?
Tuntutan masyarakat Aceh dan WAA di Denmark kepada pemerintah Aceh.
1. Meminta Pemerintah Aceh untuk memenuhi hak korban tsunami yang belum mendapat haknya.
2. Siapa saja yang menampung anak-anak korban tsunami, dengan besar hati kami meminta di pertemukan mereka dengan orang tua aslinya jika masih ada, Kalau memang tidak ada lagi orang tuanya, maka perlakukanlah anak-anak itu dengan baik dan santun.
3. Pemerintah perlu mendata keberadaan anak-anak korban tsunami dan memberi peluang pendidikan kepada mereka.
Kami berharap kepada semua pihak, jangan jadikan korban tsunami sebagai umpal para calo atau orang-orang nakal untuk mencari keuntungan semata, akan tetapi seharusnya korban tsunami perlu di beri dukungan untuk keluar dari belenggu kehancuran dan trauma yang melingkari kehidupan mereka.
Koordinator World Achehnese Association
Hassan Basri
Bansigoe Donja keu Aceh !