WAA bekerja sama dengan Amnesti International dalam kempen stop memperjual belikan senjata ilegal

Aktivis WAA pada cara kampanye Stop Senjata bersama Amnesty International (Kamis 10/05/2012, Foto/peter)

WAA - Kampanye senjata ilegal atau stop memperjual belikan senjata ilegal yang di buat oleh Amnesty International dan di ikuti lembaga-lembaga lain termasuk World Achehnese Assosiation (WAA). Begitu penting nya menginformasikan kepada orang banyak tentang kesempatan bersejarah untuk mengamankan perjanjian PBB yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Ratusan ribu orang di seluruh dunia akan berjalan benar untuk hidup, apabila dunia dapat mempengaruhi atau membatasi perdagangan senjata global ke arah yang positif. Berdasarkan data dari Amnesty International 60% dari hal pelanggaran hak asasi manusia atau kekerasan terjadi dengan menggunakan senjata. oleh karena itu perdagangan senjata yang tidak terkendali langsung memperkuat milisi pemberontak dan rezim yang menindas dalam menjalankan kekuasaan.

Kampanye ” Stop memperjual belikan Senjata Iliegal ” di Nørresundby, yang berhampiran dengan pelabuhan kota Aalborg. Acara Kempen stop senjata di lakukan selama 3 hari berturut-turut, mulai tanggal 10-13 Mai 2012.

Pada hari pertama (Kamis 10/05/2012) Jam 17:00 puluhan aktivis sukarela dari berbagai organisasi berkumpul di Kontiner atau tempat yang sudah di sedia oléh Jakob Axel, Jespe dan Peter sebagai koordinir acara untuk mengatur beberapa plan aktivitas. Di antaranya pembukaan lomba lari 10 km dan 5 km, mengumpulkan tandatangan, membagikan brosur ,mengambil gamba saat orang menandatangani formulir, dan mengelilingi senjata, peluru, granat yang sudah dimasukkan dalam keranjang, semua itu sebagai bentuk Stop senjata.

Pembukaan acara itu turut hadir para politisi dan masyarakat Denmark. Dari aktivis WAA, Anwar Omar, Ismarlin Ibrahim, Hassan basri Slm, Syukri Ibrahim yang bekerja untuk mengumpulkan tandatangan dan berdiskusi langsung dengan masyarakat dalam kegitan kampanye stop senjata ilegal. Aktivitas berjalan dengan baik hingga pukul 23:00 sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

WAA sebagai lembaga yang manyoritas anggotanya orang Aceh, dalam kempanye tersebut mengatakan di Aceh juga masih ada pihak-pihak yang menggunakan senjata terhadap masyarakat sipil, terutama aparat yang memiliki hak untuk memiliki senjata, kami mohon amnesty dan lembaga- lembaga internasional yang peduli kedamaian dan anti pelanggaran HAM untuk terus memantau situasi penggunaan senjata di Aceh.

Amnesty International dan para aktivis sukarela yang berkerja dengan serius untuk mengumpulkan tanda tangan sebanyak-banyak nya. Tanda tangan tersebut akan di kirim langsung oleh Amnesty International kepada kantor PBB di New York setelah acara kempen berakhir.

Oleh Anwar Omar
Previous Post Next Post