 |
| Sunway Pyramid, Malaysia. Gambar di ambil maret 2009[Foto Suhadi/WAA]. |
WAA – Jumat 14/08/2009, Siaran Pers
Forum Pelajar Aceh dan Masyarakat Aceh Malaysia mengadakan
Syarahan Budaya dan Apresiasi Seni Aceh di Malaysia
Aceh adalah negeri yang kaya akan budaya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan dan mempromosikan budaya dan adat Aceh ke dunia luar. Pemerintahan Aceh mencoba mempertahankan budaya yang hampir hilang dalam kalangan masyarakat dengan menggelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang menjadi wahana untuk mempublikasikan budaya Aceh ke dunia luar dan mungkin untuk generasi muda yang hampir lupa dengan peninggalan endatu.
Hal yang sama juga dilakukan oleh para perantau dan penuntut ilmu yang berada di negeri Hang Tuah, dengan mental keacehan yang dimiliki oleh pemuda dan masyarakat Aceh yang berada di Malaysia mencoba memperkenalkan budaya endatu kepada masyarakat Malaysia serta masyarakat Aceh yang telah lama berada di rantau. Forum Pelajar Aceh dengan dukungan Dewan Perdangan Aceh Malaysia (DPAM), Wanita Aceh Malaysia (WAM) dan Pemerintah Aceh serta bekerja sama dengan German Malaysia Institute (GMI) mencoba mengadakan Syarahan Budaya Aceh dan Apresiasi Seni Aceh pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2009 bertempat di Dewan Gemilang German Malaysian Institute, Kajang, Malaysia.
Syarahan Budaya
Untuk pemateri Syarahan turut menghadirkan tokoh-tokoh budaya berketurunan Aceh yang telah lama berada di Malaysia, seperti Tan Sri Prof.Emeritus Dato’ Pendita (Dr) H. Ismail Hussein (Sastrawan Melayu, Keturunan Aceh), Prof. Dr. Hajah Siti Zainon Ismail (Pemerhati Kebudayaan Aceh), Prof . Dr. Bachtiar Aly, MA (Pengamat Budaya Aceh, Guru Besar FISIP UI), Prof. Dr. Dato’ Zainal Kling (Ketua Tun Ghafar Center, Keturunan Aceh).
Dengan berbagai latar belakang dan disiplin ilmu yang berbeda – beda, mereka akan mencoba menceritakan khazanah budaya dan adat Aceh pada masa lalu sekarang dan keberlangsungannya dimasa mendatang. Banyak hal yang boleh kita dapati dari syarahan atau seminar yang hanya digelar setengah hari tersebut. Dalam seminar ini akan diceritakan bagaimana keperkasaan aceh pada masa lampau serta terkikisnya budaya dan aceh pada masa sekarang ini.
Apresiasi Seni
Bukan hanya seminar setengah hari yang coba dilaksanakan panitia namun pada malam harinya panitia juga akan mengundang berbagai pihak untuk melihat langsung tarian tradisional Aceh seperti saman, seudati, rapa’i geleng, hikayat dan yang tidak mungkin terlupakan adalah tarian ranup lampuan yang akan menyambut para tamu undangan yang akan ditarikan oleh penari–penari professional yang didatangkan langsung dari Aceh. Diantara tamu yang turut di undang adalah adalah first lady Malaysia Datin Rosmah Mansur (Isteri Perdana Mentri Malaysia) serta berbagai kalangan pejabat pemerintahan Malaysia, duta–duta besar Negara sahabat, perguruan tinggi se-Malaysia dan Aceh, Gubernur dan Walikota/Buaoati di Aceh, serta tokoh–tokoh dunia yang berdarah Aceh, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.
Dari acara ini hanya satu harapan panitia adalah ingin memperkenalkan kekayaan serta keberagaman budaya Aceh sehingga ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan asing untuk melihat aceh.
Di samping itu banyak stan jajanan makanan khas Aceh yang didatangkan oleh pihak panitia ke arena acara sehingga membuat para tamu undangan merasakan suasana kampoeng halaman. Kupi ule kareng, kuah pliek, sie itek, sie kameng dan berbagai masakan lain yang coba dipamerkan panitia untuk para undangan, di samping itu juga terdapat stan – stan yang memamerkan hasil karya masyarakat aceh yang berbentuk kerajinan tangan dari berbagai daerah di Aceh.
Selangor, 10 Agustus 2009
Panitia Pelaksana Syarahan Budaya dan Apresiasi Seni Aceh
Tengku Rahmat Fadhil
Sekretaris
E-mail : fafad24@yahoo.co.id
Phone : +60 16947 9292
Sekretariat Panitia dan Konfirmasi :
German Malaysian Institute
Jl. Ilmiah, Taman University, 43000 Kajang, Selangor, Malaysia
Telp. (60) 0162931775, (60) 0123031150, (60) 0169479292 Fax. 0389219001
E-mail : rahmatfadhil@gmail.com, sabrimesin@yahoo.de
