Gubernur Minta Proyek AFEP Segera Dihentikan

Fauzan Azima (Kanan Sekali) dan Menteri kehutanan RI, Zulkifli Hasan (tengah) [Foto Fauzan Azima].

WAA – Rabu 18/11/2009 *Press Release* JAKARTA - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf akan memanggil seluruh pelaksana “Proyek Hutan dan Lingkungan Aceh” (Aceh Forest Environment Project -AFEP) setelah beliau selesai menunaikan Ibadah Haji awal Desember 2009 mendatang untuk mempertanggungjawabkan proyeknya karena banyak pihak yang komplain bahwa proyek tersebut tidak ada manfaatnya untuk konservasi dan masyarakat Aceh.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Irwandi di sela-sela persiapannya untuk keberangkatannya bersama istrinya, Dra. Darwati A Ghani ke Tanah Suci di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta (18/11).Seperti diketahui pelaksana proyek untuk Kawasan Ekosistem Ulu Masen (KEU) adalah Flora Fauna Internasional (FFI) dan untuk Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dilaksanakan oleh Yayasan Leuser Internasional (YLI). Proyek AFEP didanai oleh Multi Donor Fund (MDF) senilai US$ 17,5 juta atau kurang lebih Rp. 175 Milyar selama empat tahun yang telah dimulai sejak 2006.

Gubernur Irwandi telah mendengar bahwa proyek AFEP sudah berjalan selama empat tahun ini belum membawa keberhasilan terutama pemberian manfaat bagi masyarakat Aceh disekitar kawasan hutan. Gubernur juga sudah bosan mendengar publikasi sepihak akan keberhasilan Proyek AFEP oleh pelaksana proyek AFEP, seperti salah satunya dengan membuat kebun anggrek di Aceh Selatan seluas satu hektar. Hal ini sangat tidak sebanding dengan jumlah uang yang dikelola lebih kurang seratus milyar oleh YLI. Sangat pantas jika proyek ini distop saja karena hanya mendatangkan manfaat bagi si pelaksana proyek. Untuk itu Gubernur akan menyurati World Bank sebagai pengelola dana Multi Donor Fund supaya menghentikan proyek AFEP.

Sebelumnya Gubernur Irwandi juga telah mendapat masukan dari advisor MDF yang menyatakan bahwa MDF tidak perlu lagi mendukung proyek AFEP karena selain tidak bermanfaat juga tidak relevan lagi dengan kondisi Aceh, dimana saat ini Pemerintah Aceh telah menggulirkan sejumlah kebijakan seperti Aceh Green, BPKEL dan Moratorium Logging. Jika MDF ingin mendukung keberhasilan program Pemerintah Aceh, maka sebaiknya bekerja sama secara langsung dengan pihak Pemerintah Aceh dan dana MDF tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Sebagai catatan bahwa saat ini hutan Aceh banyak mengalami tekanan seperti masih maraknya kegiatan illegal logging dan perambahan dengan alasan perekonomian masyarakat di sekitar hutan yang masih sulit serta maraknya konflik satwa dengan masyarakat. Hal ini dapat dilihat sebagai salah satu indikator bahwa proyek AFEP perlu dievaluasi kembali karena telah gagal mengatasi hal tersebut.

Jakarta, 18 Nopember 2009

Kepala Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL)

Fauzan Azima
Previous Post Next Post