Rindi Rizki (Aceh) Jalani Oprasi di Paraguay

Rindi Rizki (Aceh) Jalani Oprasi di Paraguay Kamis, 10 sebtember 2009, pukul 09 pagi waktu paraguay
[Foto Nasruddin Ali S.Pd /Waa].

WAA Rindi Rizki (Aceh) Jalani Oprasi di Paraguay

PARAGUAY – Di Ansuni, Kamis, 10 sebtember 2009, pukul 09 pagi waktu paraguay, Randi Rizki asal Aceh besar akhirnya menjalani operasi lutut kaki kiri setelah mengalami cidra selama tiga bulan lebih tampa ada suatu pengobatan yang efektif, namun setelah tim Evaluasi dari Aceh datang ke Paraguay yaitu ketua PSSI Aceh bapak Zainuddin Hamid ( Let Buegeh ) dan KADISPORA Aceh bapak T Rayuwan Sukma, S.Sos yang sampai di paraguay pada hari Kamis 04 September 2009 minggu yang lalu.

Kehadiran Let Buegeh dan KADISPORA di Paraguay sana selama tiga hari untuk mencari solusi terhadap berbnagai problem yang selama ini di alamai Atlit sepak bola Aceh di Paraguay, termasuk di dalamnya dengan Randi yang mengalami cidera di litut kaki sebelah kirinya.

Setelah Let Buegeh berkonsultasi dengan dokter Bordon yaitu dokter yang menangani setiap hari tentang kesehatan anak-anak Aceh tersebut, ternyata Randi harus di Operasi dan biaya operasi sebanyak 1600 $ dolar atau lebih kurang sekitar Rp 16,000,000, menyangkut hal itu pada hari minggu pak Let Buegeh bersama T Rayuwan Sukma sebelum berangkat menuju Argentina mereka menyerahkan uang pada pihak agen di depan ke empat orang guru dan pelatih Miguel Angel Arrue sebanyak 1600 US dolar, uang tersebut di berikan langsung oleh ketua PSSI Zainuddin Hamid ( Let Buegeh ).

Ketua PSSI Pusat Drs. H. AM. Nurdin Halid dan Istrinya Jenguk Awak Aceh di Paraguay
Hari Kamis, 10 sebtembre 2009 pukul 09 pagi waktu setempat Randi Riski di operasi pada rumah sakit C A S U di Asuncion dan ikut di dampingi oleh dokter Bordon, guru pendamping Mirza Afuadi serta Mahda Lena sedangkan Samsuar dan Nasruddin tidak bisa hadir karna mereka menunggu kedatangan Ketua PSSI pusat Drs. H. AM. Nurdin Halid dan Istrinya serta Deputy General Secretary bapak Hamka B.Kady ke tempat penginapan para Atlit yaitu di Hotel Comite Olimpico Paraguay.

Sekalipun kedangan mereka tidak mempunyai banyak kesempata untuk duduk dan wawan cara tetapi 30 menit itu cukup berarti buat masukan dari Nurdin untuk Tim Sepak Bola Aceh yang sedang Belajar di Paraguay. Nurdin juga sempat melihat kamar anak-anak tidur yang kebetulan mereka pada umumnya masih tidur lelap cuma hanya Muarif yang terbangun dan sempat berwawancara sejenak. Walau hanya 10 menit dengan ketua Umum PSSI pusat itu, begitu Nurdin melihat kamar-kamar dan mendengarkan tutur kata Muarif.

Nurdin mengatakan ini pelatihan kurang efektif, dia turut berjanji akan memberi tahu ke Gubernur Aceh masalah ini, Nurdin juga menitip pesan pada Muarif, dan kedua orang guru pendamping yang ada mohon bersabar sampai akhir bulan Nopember.

Setelah selesai, kemuadian Nurdin terus berangkat menuju Lapangan terbang untuk terbang menuju Uruguay tempa Tim Nas Indonesia U 17 tahun yang sedang berlatihdiasan, Demikian Lapor Nasruddin Ali S.pd aktivis WAA Paraguay.

Previous Post Next Post