![]() |
Dari Kiri Reza, Sayed, Khairul dan Husen bergambar di Fernsehturm, Alexanderplatz, Jerman 06/06/ 2009. [Foto Khairul Fajri Yahya/Waa]. |
WAA – Senin 08/06/2009, Catatan Khairul Fajri Yahya
Berlin : “Assalamualaikum Khairul, nyoe kamoe ban troh u Berlin dari Danish“ (Khairul, ini kami baru sampai di Berlin dari Denmark). Begitulah terdengar sapaan Reza seorang warga Aceh yang sekarang berdomisili di Alborg Denmark yang berada di ujung telepon.
Rasa rindu dan bahagia karena dapat bertemu dengan sesama warga Aceh di Benua Eropa akhir nya terwujudkan di Hauptbahnhof Berlin setelah menunggu sekitar satu setengah jam di satu sore Jumat 5 June 2009. Suasanapun dengan mudah nya mencair dengan obrolan ringan dan penuh kekeluargaan walaupun sebelum nya sesama warga Aceh ini belum pernah bertemu dan berkenalan.
Mencoba memamfaatkan waktu yang sangat terbatas, akhir nya tour singkat di seputaran pusat kota Berlin pun di mulai sambil menikmati sisa matahari sore dan wajah- wajah bangunan kuno dan moderen yang menjadi Landmark kota seperti Kanseler Amt, Bundestag, Brandenburger Tor, Holocaust monument, sisa Tembok Berlin di Posdamer Platz dan Sony Centre.
Keesokan hari nya tour panjang keseluruh pusat wisata penting di kota Metropolitan terbesar kedua di Eropa setelah London ini pun di habiskan sehari penuh.
Canal Tour merupakan salah satu fasilitas terpopuler bagi semua turis mancanegara, oleh karenanya kesempatan ini pun tidak mau di lewatkan oleh dua orang turis Alborg, Denmark Husen dan Reza Fahlevi alias Toni Setiawan asal Aceh.
Dengan membayar 9 euro per orang kita akan dapat menikmati keunikan sudut- sudut kota Berlin dari dalam sebuah kapal yang membawa kita mengitari sungai Spree selama satu jam.
Puas setelah ber Canal Tour, bidikan selanjutnya adalah menaiki puncak tertinggi di Berlin yaitu Fernsehturm di Alexanderplatz.
Tower setinggi 368 meter ini merupakan sebuah menara pemancar televisi yang di bangun antara tahun 1965 dan 1969 oleh Republik Demokratik Jerman. Akan tetapi bagi pengunjung hanya dapat berada pada ketinggian 204 meter dengan waktu tempuh selama 40 detik dengan menggunakan lift.
Dari puncak menara ini kita dapat menikmati seluruh penjuru kota Berlin dari udara, tetapi terlebih dahulu harus membayar 10 euro perorang sebagai tiket masuk. Tercatat kurang lebih 2000 pengunjung setiap harinya menaiki puncak kebanggaan masyarakat Berlin ini.
![]() |
Dari Kiri Reza, Khairul, Husen bergambar di Berlin Dom, Jerman 06/06/2009.[Foto Khairul Fajri Yahya/Waa] |
Daerah terakhir yang di kunjungi dua warga Aceh ini adalah Zoologizer Garten, di daerah ini sangat terkenal dengan Kaiser-Wilhelm-Gedächtniskirche (gereja puntung) bekas Perang Dunia ke II dan juga beberapa tempat lain seperti halya pusat perbelanjaan Europe Center, KaDeWe, Hard Rock Cafe dan Kebun Binatang. Mereka mengatakan sengaja datang ke Berlin khusus untuk bersilaturahmi dan berlibur setelah seminggu sebelumnya juga ke Sweden dan Amerika.
Setelah lelah menikmati kota Berlin dari darat dan udara, kedua Turis Aceh ini mendapat undangan jamuan makan malam di kediaman Khairul Fajri Yahya Aktivis World Achehnese Association (WAA) dan Sayed Nadariadi yang sengaja membuat kan masakan khas Aceh kemamah, kerupoek mulieng dan kopi Ulee Kareng.
“Ka troeh sampoe bak uboe Berlin uroe nyoe“ ucap Reza mengungkapkan rasa kepuasaan setelah sehari semalam berada di Berlin dan kemudian di sambut tawa oleh yang lain.
Penulis Adalah Aktivis World Achehnese Association (WAA) berdomilisi di Jerman