Hak otoritas Hutan Aceh Jangan Berpindah Tangan di Kopenhagen

Di Sektariat World Achehnese Association: Tarmizi Age (WAA) sedang menunjukkan Press release menyangkut “Hak otoritas Hutan Aceh Jangan Berpindah Tangan di Kopenhagen” kepada Ir.Anwar Muhammad Ketua Investasi Aceh (Dua dari kanan) yang akan masuk pada pertemuan Puncak perbuhan iklim di Kopenhagen (Foto Suhadi/Waa).

WAA – Jumat 18/12/2009, Konferensi nternational perubahan iklim terus berjalan di kopenhagen Denmark antara 7 December hingga 18 Dcember 2009. Pertemuan besar ini turut di hadiri 8 (Delapan) delegasi Aceh yang mulai mendarat pada 11 December di Københavns Lufthavne (Bandara Kopenhagen).

World Achehnese Association (WAA) sebuah organisasi Masyarakat Aceh Se- Dunia ikut hadiri ke Kopenhagen pada 12 december 2009 untuk bergabung dengan para demonstran lain bagi menuntut aksinyata dari pengambil kebijakan di konfrensi tersebut.

Dalam perjalanan ke kopenhagen rombongan kami sempat bertemu dengan beberapa delegasi dari Aceh sebelum kami terus melanjutkan perjalanan ke jantung kota Kopenhagen dimana ada ribuan aktifis alam beraksi.

Menyangkut kehadiran Delegasi-delegasi Aceh termasuk Irwandi Yusuf (Kepala Pemerintahan Aceh/Gubernur) yang di ketahui akan tiba 17 December 2009 ke Climate Change Conference in Copenhagen, kami World Achehnese Association (WAA) tidak memandang sesuatu yang buruk, namun pertanyaan nya tetap mengacu apakah manfaat yang di dapatkan dari kehadiran mereka dan hal ini ada baiknya jika di sampaikan kepublik secara luwas dan jelas.

Yang penting sekali World Achehnese Association (WAA) ingin menyampaikan pesan kepada Delegasi Aceh yang akan masuk pada acara puncak Climate Change Conference ini termasuk Irwandi Yusuf (Kepala Pemerintahan Aceh) dan Ir. Anwar Muhammad (Kepala Investasi Aceh) dan Wibisono (Aceh Green), supaya mempertimbangkan berbagai kebijakan dalam mengambil keputusan Akhir jika ada sesuatu yang perlu di tandatangani menyangkut hutan dan alam Aceh.

Hutan Aceh adalah milik Bangsa Aceh yang perlu dirawat bersama masyarakat dunia sebagai aset alam yang sangat penting. Dalam hal ini World Achehnese Association (WAA) berharap hak otoritas kepemilikan hutan Aceh dan Alam Aceh tidak berpindah tangan dengan alasan apaun termasuk tujuan bisnis yang sudah menjadi kebiasaan akan dibalut dengan alasan mensejahterakan rakyat Aceh.

World Achehnese Association (WAA) mendukung Aceh Hijau atau di sebut juga dengan Aceh Green utuk terus di pelihara dengan baik dan kami yakin Aceh hijau akan menjadi lahan menarik buat masyarakat dunia kedepan nantinya. Aceh hijau adalah aset bangsa yang akan menjadi pahlawan baru dalam merambah dunia internasional untuk Aceh di kembali di kenal luas.

Demikian,

Fjerritslev, Denmark
Selas 16 December 2009

Tarmizi Age/Mukarram
World Achehnese Association (WAA)
Ban sigom donja keu Aceh!
Previous Post Next Post