![]() |
Saifuddin Abdul Gani Ketua ACDK menyerahkan zakat kepada Tgk. Musliadi M. Nazar Pimpinan Balai Pengajian Madinatuddiniah Darul Akmal [Foto/Dok/ACDK]. |
WAA - Sabtu 08/01/2011, Peternak Kambing Binaan ACDK Melakukan Pembayaran Zakat
Bireuen - Program peternakan kambing yang dikelola oleh anggota kelompok binaan Acdenmark (acdk) yang berlokasi di Gampong Jaba Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen – Aceh sejak Januari 2010 sampai dengan Desember 2010 telah genap 1 (satu) tahun. Dimana, kelompok peternak telah sampai waktunya untuk melakukan pembayaran zakat. Zakat atau disebut dengan sara’k merupakan kewajiban bagi umat yang beragama islam untuk memberikan sebagian hartanya dengan syarat – syarat dan ketentuan yang telah diatur dalam agama islam kepada masyarakat yang membutuhkan seperti fakir, miskin, muallaf, budak / hamba sahaya, fisabilillah, musafir dan lain sebagainya.
Dikarenakan telah sampainya hisab maka pada hari Jum’at tanggal 31 Desember 2010 pukul 17:00 wib lembaga ACDK melakukan pembayaran zakat yang diserahkan langsung oleh Ketua ACDK “Saifuddin Abdulgani” kepada Pimpinan Balai Pengajian Madinatuddiniah Darul Akmal “Tgk. Musliadi MN” yang beralamat di Gampong Alue Sijuek Kemukiman Pinto Batee Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen.
Jumlah ternak yang telah wajib dibayarkan oleh lembaga sebanyak 1 (satu) ekor, harapan kedepan program peternakan kambing yang sedang dilaksanakan oleh lembaga ACDK dapat terus berkembang, sehingga zakat yang dibayarkan kedepan akan bertambah banyak, sehingga masyarakat disekitar lokasi program dapat merasakan dampak dari program.
Menurut “Saifuddin”, ada beberapa alasan kenapa Balai Pengajian tersebut dipilih sebagai tempat pertama lembaga ACDK membayar zakat, diantaranya; balai pengajian yang telah berdiri sejak tahun 1997 dengan jumlah seratusan santri, 10 orang dewan guru, 6 buah balai dan 2 buah bilek (tempat penginapan) tersebut terletak disekitar lokasi pelaksanaan program peternakan kambing lembaga ACDK. Selain dari itu, santri yang belajar di Balai Pengajian Madinatuddiniah Darul Akmal kebanyakan dari anak-anak warga sekitar yang kebanyakan santrinya merupakan anak – anak masyarakat fakir, miskin dan anak yatim.[Dok/ACDK]