![]() |
Masyarakat Aceh di Denmark (Foto/Waa) |
WAA - Pada hari sabtu tanggal 16/06/2012, masyarakat Aceh di Denmark dan WAA (World Achehnese Assosiacition) memperingati Israk Mi´raj Nabi Muhammad Saw, 27 Rajab 1433 H di salah satu gedung sekolah yang beralamat di Sjællandgade 2, 9000 Aalborg-Denmark.
Sudah menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat Aceh di sini, setiap acara selalu mempersiapkan khanduri (makanan) sesuai dengan kesepakatan bersama buat menjamu para undagan dan untuk mereka makan bersama-sama dalam mempererat ukhwah silaturrahmi di luar negeri sesama bangsanya dan muslim lainya. Acara boleh dikatakan sederhana namun tidak ketinggalan pula dengan membuat beberapa program untuk menyemarakkan kegaiatan pada hari itu. program yang di buat antaranya ” Berdoa, pembacaan ayat suci Al-qurana, qasidah(selingan), dan ceramah Israk Mi´raj”.
Pukul 14:50, Tgk. Suhadi Yahya yang bertindak sebagai protokol acara langsung menuju ke hadapan publik dengan sapaan Assalamuálaikum dan salam sejahtra kepada hadirin yang sudah meluangkan waktu untuk memperingati hari yang termasuk sangat penting bagi umat Islam. Di mana malam 27 Rajab Nabi Muhammad SAW di Isra’kan dan di Mi’rajkan oleh Allah SWT untuk menerimah wahyu sembahyang.
Pembukaan acara Israk Mi´raj itu di pandu oleh Tgk. Imum (Tgk Safwan Muhammad) dan di lajutkan dengan doa bersama yang di pimpin uleh Tgk. H. Jaqfar dan di teruskan dengan pembacaan ayat suci Al-quran oleh Tgk. Saiful. Suasana begitu tanang dan damai, setelah itu protokol mempersilahkan pembawa qasidah/selingan yang di latunkan oleh Ridwan (cekwan), Liya Usthaya Usman, Zahratul Ilmi Usman dan Imam Muhzu usman untuk menghiburkan para hadirin sekalian sehingga dari suasana tenang berubah menjadi senyum dan tawa.
Di penghujung program acara, (pukul 16:44 hingga 17:30) Tgk. Junaidi Beuransah di persilahkan untuk menyampaikan ceuramah agama. Pada kesempatan itu, Tgk. Junaidi Beuransah menceritakan tentang peristiwa Israk Mi´raj sebagai mana dapat kita ketahui bersama dan perlu di ingatkan tentang pentingnya memelihara imam dan menjaga islam yang telah begitu sempurna. Karena Allah SWT telah memberitaukan kekuasaanya melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu ”seuatu perjalanan dari masjidil haram ke Masjidil Aqsa hingga sampai ke Siratulmuntaha”.
Kemudian, peristiwa Isra – Mi’raj hanya berlaku satu kali dan pemegang peran hanya satu orang yaitu Nabi Muhammad dengan mengenderai seekor Burak dan di saksikan oleh malakikat. Makan di sanalah mulanya kewajiban sembahyang yang Allah telah mengwahyuka kepada Nabi kita Muhammad Saw dan menyuruh kepada umatnya untuk melakukan perintah Allah sebagai mana yang sudah di wajibkan kepada umat Islam seluruhnya.
Istilah isra yang artinya berjalan malam adalah bahasa Al Quran, sedangkan istilah mi’raj yang artinya naik adalah istilah yang dipakai dalam Al Hadits. Peristiwa isra tercantum dalam Surat Bani Israil atau Surat. Isra’ ayat 1, sedangkan peristiwa mi’raj tercantum dalam Surat An Najm ayat 13 – 18. Begitulah ceramah singkatnya yang cukup berkesima dan dapat menjadi petikan bagi semua hadirin.
Oleh Koordinator WAA, Hasan Basri